Lost in South Sulawesi

Sometimes life gives you an unexpectable journey.

Tanggal 21 Agustus lalu, aku berkesempatan menjelajah sedikit bagian dari Sulawesi Selatan karena ketinggalan pesawat. Transit 15 jam pun dimaksimalkan dengan jalan-jalan. Sendirian? Jelas tidak haha, bisa mati gaya. Aku memang sepesawat dari Jakarta ke Ternate dengan bang Fadil, dokter Morotai abang sepupunya Mbak Dennise. Abangnya mbakku berarti udah seperti abang aku juga. Kami ketinggalan pesawat karena keasyikan ngobrol.

One day trip. Liburan yang singkat, namun tetap berkesan. Kami berangkat dari bandara menuju destinasi pertama yang berada di daerah Maros dengan grabcar. Ramang-ramang. Di sana kita bisa menyusuri sungai dengan menyewa perahu seharga 200.000 untuk 2-4 orang. Kita akan dibawa melihat keeksotisan alam. Sungai yang membelah gunung karst. Goa di sudut-sudut gunung. Burung-burung seperti elang menari-nari di langit biru.



Setelah hampir 2 jam menyusuri Ramang-ramang, kami pun menuju destinasi selanjutnya. Rencana ingin mengejar sunset di Pantai Losari. Untuk sampai keluar dari daerah Ramang-ramang, kami naik ojek. Kemudian, kami lanjut naik angkot atau bahasa Makassarnya pete-pete. Setelah itu, kami naik grabcar lagi menuju Makassar. Ternyata dari Maros ke Makassar cukup jauh, sekitar satu jam, sehingga saat kami tiba matahari sudah terbenam.

Pantai Losari merupakan ikon dari Makassar. Katanya sih kalau belum ke sana, belum ke Makassar, meskipun menurut orang sana sendiri biasa aja. Garis pantainya cukup panjang dan didesain apik untuk pejalan kaki. Sepintas mengingatkanku pada Pantai Kuta, Bali. Di sekitar pantai terdapat banyak tempat makan dan penginapan. Di sana harus coba pisang epe, khasnya Makassar. Pisang dibakar dan digeprek, lalu diberi gula merah.


Selanjutnya kami pun mencari makan. Menu makan malam kami adalah konro bakar yang terkenal di Karebosi. Iga bakar dengan saos kacang atau bumbu pecel. Daging iganya lembut sekali. Sop konronya pun enak. Beda jauh sama rasa konro di Pulau Bacan. Memang paling enak menikmati makanan di tempat aslinya.

Setelah puas makan, kami berjalan kaki mencari Indomart/Alfamart untuk beli perlengkapan mandi karena koper dan barang kami sudah di Ternate mendahului kami. Oh, I'm gonna miss you Indomart Alfamart. Maklum di Maluku Utara ga ada. Jadi keinget pertanyaan Dita Soang sebelum ke Malut, "Di sana ada indomart ga, Mir?" Meski ga ada, Dita akhirnya tetap ke Malut juga. Kemudian kami lanjut ke bandara, mandi di bandara. Shower room-nya bagus loh. Setelah itu, kami pun istirahat sambil menunggu penerbangan kami. Keesokan harinya kami kembali ke pulau masing-masing.

Surprise me with another unexpectable journey, life! It's always a good day to have one.

Comments