Semarang: Hari 1 Semarang Bawah

Menurut orang Semarang, Semarang dibagi jadi dua, Semarang atas dan bawah. 4-7 Oktober lalu saya ke Semarang bareng teman-teman buat ngehadirin pernikahan salah satu kakak teman kami dan jalan-jalan sebelum klinik fufu. Hari pertama ke Semarang bawah. Ada macam-macam tempat wisata di Semarang bawah. Ada pantai, museum, Lawang Sewu, kota lama, dan berbagai tempat ibadah dengan desain yang keren, misalnya Masjid Agung, Klenteng Sam Poo Kong, dan Gereja Blenduk.


PANTAI MARON
 
Pantai yang terletak di dekat bandara ini waktu kami ke sana cukup sepi pengunjung, emang ga pas lagi liburan jg sih. Jd semacam private beach gt. Malah kebanyakan yang datang waktu itu buat mancing ikan. Airnya lumayan jernih, tp sama seperti kebanyakan pantai utara lainnya, pasirnya ga pasir putih. Di sekitar Pantai Maron ada taman bakau kecil-kecil.


MUSEUM RONGGOWARSITO
Awalnya ga ada rencana buat ke museum seni dan budaya ini. Tapi di tengah jalan ngeliat ada spanduk pameran kain nusantara di museum ini, jadilah kami banting setir ke Museum Ronggowarsito. Pameran kainnya sangat menarik. Ga cuman kain di Jawa aja yg dipamerin tp se-Nusantara. Kain tiap daerah unik dan khas. Jadi makin bangga sama Indonesia. Katanya sih taun depan pameran itu bakal ada di Surabaya.
Tips: sering-seringlah datang ke museum, siapa tau ada pameran yang menarik.


KLENTENG SAM POO KONG
 Satu kata untuk klenteng ini: MERAH. Semua warna bangunannya serba merah. Katanya sih bisa minta diramal di sini tp mesti beli alatnya gitu.


PARAGON CITY MALL
Kalo mau hangout di Semarang, bisa ke mall terbesar di sana, Paragon City Mall. Salah satu restoran di sana ada Tong Tji. Kalo di Surabaya, Tong Tji terkenal sebagai stand minuman teh yang ada di mall-mall. Ternyata di Semarang ada restorannya. Such a cozy place, indeed. Untuk menunya kalo ada yang gambar cabai pas banget buat yang suka pedas. Tips buat yang ga suka pedas: jangan pesan nasi gila kalo ga kuat sama pedesnya yang gila. As my favourite, lemon tea nya enak loh.


LAWANG SEWU


Sesuai dengan namanya yang artinya seribu pintu, Lawang Sewu memiliki banyak pintu-pintu yang tinggi supaya adem. Bangunan yang dirancang Belanda untuk kantor dan kereta api ini, membuktikan kehebatan Belanda sejak zaman dulu dalam bidang arsitektur. Sayangnya saat masa penjajahan Jepang, bangunan ini diambil alih Jepang menjadi penjara bawah tanah. Inilah yang bikin bangunan ini sangat amat terkenal dengan keangkerannya. Lawang Sewu sekarang dibuka dari pagi sampai malam tp kalo pas magrib ditutup. Kalo berkunjung ke sana, harus mampir ke ruang bawah tanahnya, ya.



Demikianlah live report hari pertama di Semarang bawah :)

Comments